R.A kartini

*Masa kecil R.A Kartini/the childhood            :

  R.A Kartini  lahir tanggal 21 April 1879 di desa Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa tengah. Ayahnya bernama Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat/bupati Jepara, ibu bernama Ngasirah  putri dari Nyai Haji Siti Aminah dan Kyai haji madirno berasal dari teluk awur, Jepara.

   Raden Ajeng Kartini was born in 21 April 1879 in Mayong village, Jepara region, Central java. Her father’s name was R.M Adipati Sosroningrat, chief of Jepara Region,her mother’s name was Ngasirah, a daughter of an islam cannonist from Teluk Awur, Jepara.

  Kartini anak ke 5 dari 11 bersaudara. Keluarga R.A Kartini ialah keluarga Bupati. Kakek Kartini bernama Pangeran Ario Tjondronegara IV ia adalah bupati Demak. Pangeran Ario Tjondronegara IV adalah Bupati yang berpikir maju terutama dalam pendidikan dari Pangeran Ario Tjondronegara IV.

  Kartini was the fifth child of eleven siblings R.A Kartini’s family of region chief. Beside his father Kartin’s Grand Father, named Pangeran Ario Tjondronegara IV was also a chief of Demak Region was one of a few chiefs of region who had advanced thoughts, especially in education  .

*Pendidikan R.A Kartini/The education of R.A Kartini               :

    Pada tahun 1886 ketika berumur 7 tahun Kartini mulai bersekolah, ia menjadi murid di sekolah kelas 2 Belanda dikota Jepara disekolah tersebut. Hanyalah anak pribumi dari keluarga bangsawan, Belanda-Indonesia dan Belanda asli yang diterima menjadi murid,bahasa yang digunakan disekolah tersebut adalah bahasa Belanda.

   Selain pengajaran yang berkaitan dengan duniawi ,Raden Mas Adipati Ario Sosroningrat juga mendatangkan guru khusus untuk membelajari pendidikan agama islam

    In 1886, when she was 7 year old, Kartini started studying at school.She was a student of second grade school of Holland, in Jepara. In the school only the children of local people of royal family Indo-Dutch and true Dutch were aceepted. where as the children of common people could not be accepted as the student. The language used in the school was Dutch.

     addition to teaching related to earthly, Raden Mas Duke Ario Sosroningrat also bring special teachers for Islamic religious education study